Postur tubuh kita, bukan berat badan atau ukuran payudara, ternyata sangat berpengaruh pada risiko nyeri punggung. Postur tubuh seperti apakah yang risikonya paling besar?
Orang yang memiliki postur tubuh dengan kepala yang terlalu maju ke depan (leaning towers), merupakan kelompok yang paling rentan mengalami nyeri punggung.
Walau demikian, postur lainnya, seperti bungkuk (sendok), bokong yang terlalu ke belakang (bridge) dan badan yang terlalu tegap (flat-pack) juga akan mengalami risiko yang sama.
Sebelumnya, indikator kemungkinan nyeri punggung adalah wanita yang berpayudara besar atau memiliki tubuh "apel". Namun menurut studi terbaru postur tubuh seseorang juga berperan.
Survei menunjukkan, seperempat perempuan menderita nyeri punggung di usia yang relatif muda, yakni 34 tahun. Disebutkan, 6 dari 10 wanita yang berpostur leaning towers paling sering nyeri punggung dan 3 dari 10 mengalami kedutan.
Postur terburuk selanjutnya yaitu postur bridge, lalu diikuti dengan postur bungkuk dengan punggung agak melengkung.
Hal itu justru berbanding terbalik dengan wanita yang berpostur flat-pack atau tegap. Wanita yang memiliki postur ini jarang sekali mengalami nyeri punggung bahkan.
Salah satu anggota British Chiropractic Association, Tim Huthful mengatakan bahwa jika ingin terhindar dari nyeri punggung, memperhatikan postur sangat penting. Posisi yang ideal adalah kepala dan pergelangan kaki sejajar jika ditarik garis lurus.
"Tak usah mengkhawatirkan bentuk tubuh seperti apel atau jam pasir. Terlihat seperti apa postur tubuh dari samping itu jauh lebih penting. Ini bisa membantu menghindari nyeri punggung dan leher," kata Huthful.
Postur tubuh yang sempurna harus memberikan tampilan segaris antara telinga, bahu, pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Jika Anda merasa sering nyeri punggung, sebaiknya ubah postur.
"Badan harus segaris dari telingga hingga kaki. Selain itu, saat duduk pun juga harus lurus dari telingga sampai pinggul," katanya.
Salah satu cara mudah untuk melatihnya adalah dengan berdiri dalam posisi rileks lalu perlahan tarik otot-otot perut agar berkontraksi. (Muthia Zulfa)
Sumber : Kompas
Post a Comment
Post a Comment